Ibadah Online
Renungan Harian
  • Ratu Penyelamat

    Ester 7:7-8:17

    Kemudian Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis. la memohon belas kasihan raja untuk membatalkan maksud jahat Haman, orang Agag itu, serta rancangan yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi (Ester 8:3)

    Perempuan – sama seperti laki-laki, turut menggurat sejarah. Dalam sejarah nasional di Indonesia, ada sejumlah pahlawan perempuan, seperti: Maria Walanda Maramis, Andi Depu, Nyi Ageng Serang, dan H.R. Rasuna Said. Peran perempuan sungguh tidak kecil untuk memajukan keluarga maupun masyarakat.

    Dalam teks bacaan kita hari ini, kita berjumpa dengan seorang perempuan bernama Ester. Dia adalah seorang perempuan Yahudi yang tinggal di negeri pembuangan, di Babel pada zaman Persia berkuasa, bersama-sama dengan saudara-saudari sebangsanya. Ester terpilih menjadi ratu menggantikan Wasti. Sebagai ratu, nasib Ester berubah drastis. Namun, kemewahan tinggal di istana tidak membuatnya lupa diri. Ketika Mordekhai, sepupunya, memberitahukan kepada Ester tentang niat jahat dari Haman untuk memunahkan orang Yahudi, Ester tidak diam. Haman juga sudah menyiapkan tiang gantungan bagi Mordekhai. Ester berupaya menyelamatkan Mordekhai. Ketika Mordekhai luput dari maut, Ester memohon kepada raja agar niat jahat Haman kepada orang Yahudi dibatalkan. Raja mengabulkan permohonan Ester dan Bangsa Yahudi pun selamat dari malapetaka.

    Kemapanan hidup bisa membuat seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri. Namun Ester tidak demikian. la menyelamatkan Mordekhai dan saudara-saudara sebangsanya. Kebaikan hati Ester telah membawa selamat. Kiranya kita pun tergerak untuk berjuang bagi orang-orang yang membutuhkan. [Pdt. Natanael Setiadi]

    REFLEKSI:
    Kemapanan adalah kesempatan yang besar untuk menyatakan kebaikan dalam hidup sesama.

    Ayat Pendukung: Est. 7:7-8:17; Mzm. 55:16-23; Mat.5:43-48
    Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Khotbah Minggu
  • AJAR KAMI BERDOA

    Lukas 11: 1-13

    Di sebuah gereja yang tenang, seorang anak perempuan datang dengan mata yang sembab. Dengan suara gemetar, ia memohon kepada sang pendeta, “Tolong doakan ibu saya Bu. la telah pergi meninggalkan kami… dengan sebuah alasan yang saya sendiri belum sepenuhnya mengerti”. Pendeta itu memandangnya dengan kasih lalu memegang tangan si anak dan mulai berdoa dengan hati yang hening namun penuh harap, “Ya Tuhan, tolonglah anak ini. Engkau tahu betapa dalam rindunya pada sang ibu. Gerakkanlah hati sang ibu untuk kembali, agar kasih dan pelukan yang hangat bisa dirasakan lagi oleh anak ini. Jika ibunya tidak kembali, kami mohon… hadirlah Engkau dalam hidupnya. Kirimkan sosok yang dapat menjadi ibu baginya”. Doa itu menggema dalam keheningan.

    Hari-hari berlalu…

    Dan sungguh, Tuhan menjawab doa dengan cara-Nya sendiri. Ibu sang anak memang tidak kembali seperti dulu. Dalam hening sang pendeta menyadari doa yang ia ucapkan bukan sekedar kata-kata melainkan panggilan yang dijawab lewat hatinya sendiri. “Tuhan bila Engkau tak menghadirkan ibunya kembali maka pakailah aku menjadi ibu bagi anak ini,” Tatkala seorang murid berkata kepada Yesus: “Tuhan ajarkan kami berdoa!” Yesus mengajarkan mereka berdoa dalam 2 hal yaitu berdoa dalam kata-kata (ayat 1-4) dan berdoa dalam perbuatan nyata (ayat 5-11). Selamat berdoa (LS)

Antar Kita
  • WEEKEND PASUTRI
    WEP adalah singkatan dari Weekend Pasangan Suami Istri, suatu program belajar bersama selama 3 hari 2 malam untuk pasangan suami istri baik yang baru menikah atau sudah beberapa waktu menjalani pernikahan. Fokus pembelajaran adalah mengenai bagaimana meningkatkan kualitas berkomunikasi...
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam melayani Tuhan melalui bidang musik. Terbentuk pada tahun 2017 silam, mereka menamai dirinya sebagai “GKI Orchestra” pada pelayanan perdananya di...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan sesederhana selembar kain. Bendera ini membangkitkan kesetiaan emosional dan mendorong mereka yang tergabung di dalamnya untuk melakukan sesuatu. Bendera itu,...
Video GKIPI
Teologis
Allah yang Menghadirkan Diri
Kehadiran sesama dalam hidup kita merupakan faktor yang sangat berharga, karena setiap orang penting bagi yang lain, baik dalam skala kecil maupun luas. Interaksi...
Pelayanan yang Panjang
Kisah Para Rasul 19:1-41
Kisah Para Rasul merupakan buku kedua yang dituliskan oleh Lukas kepada Teofilus, dengan tujuan mencatat apa yang dilakukan oleh murid-murid Yesus di masa setelah...
Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada masa lalu, tetapi tak jarang...
Pastoralia
KAMI BERTANYA
KAKAK PENDETA MENJAWAB
Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama? Waaaah kakak Pendeta juga suka...
Yesus yang Sulung
Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang...
Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya sering mendapat penjelasan yang berbeda-beda...
Humanis
Aku mencari wajah-mu, Tuhan…
Kesaksian Dapot Parulian Pandjaitan
Berharga di mata Tuhan (kematian) semua orang yang dikasihi-Nya (Mazmur 116:15) Oops… Kematian? Suatu kata yang sering dihindari orang untuk dibicarakan karena tetap masih...
Kasih-Nya Mengalir
Namanya Helen Jayanti, biasa dipanggil Helen. Saat ini sedang menjalani Praktek Jemaat 1 di GKI Pondok Indah. Lulusan dari UKDW Yogyakarta dan asal gerejanya...
THE ART OF LISTENING
Menjadi pendengar yang baik? Ah, semua juga bisa! Tapi apakah sekadar mendengar bisa disamakan dengan menjadi pendengar yang baik? Komunikasi secara sederhana dapat diartikan...
Kontemplasi
Allah hadir bagi kita
Biarkanlah, biarkanlah itu datang, ya Tuhan. Kami berdoa pada-Mu, biarkanlah hujan berkat turun. Kami menanti, kami menanti. Oh hidupkanlah kembali hati semua orang. (Refrein:...
Belas Kasihan vs Kasihan (Compassion vs Pity)
Belas kasihan menjadi tema yang banyak digaungkan dalam ruang ruang berkomunitas. Tanpa kecuali, Gereja juga sering mendiskusikannya dalam perannya sebagai misi Allah di tengah...
MENCINTA DENGAN SEDERHANA
Aku Ingin Aku ingin mencintaimu ciengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:...
Artikel Lepas
Kami Juga Ingin Belajar
Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah sosial seperti kesenjangan, kemiskinan, pengangguran,...
KESAHAJAAN
Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik yang dikembangkannya dari kata-kata Henry...
Tidak Pernah SELESAI
Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus negara. Pekerjaan domestik rumah tangga...